Inggris berada dalam ketidakpastian karena pembicaraan Brexit melewati tenggat waktu
Pada hari Minggu, 20 Desember, London dan Brussel gagal mencapai kesepakatan perdagangan pasca-Brexit, sehingga melewati tenggat waktu.
Kendati demikian, pembicaraan tetap dilanjutkan pada Senin, 21 Desember. Menurut Bloomberg, perikanan masih menjadi batu sandungan utama kesepakatan tersebut. Inggris dan UE tidak dapat mencapai kompromi tentang akses kapal penangkap ikan UE ke perairan Inggris. Masalah pelik lainnya adalah aturan persaingan yang sehat. Kedua belah pihak berselisih tentang pembatasan bantuan pemerintah untuk bisnis. Jika kedua poin mencuat ini tidak diselesaikan pada 1 Januari 2021, Inggris dan UE harus meninggalkan pasar tunggal Eropa dan serikat pabean, dan karenanya berdagang di bawah aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Tidak diragukan lagi, ini adalah skenario yang paling tidak menguntungkan karena banyak perusahaan akan terpaksa berhenti.
Sebelumnya, Parlemen Eropa mengimbau negosiator Brexit untuk menyelesaikan kesepakatan, sehingga deputi UE dapat mengatur pemungutan suara hingga akhir 2020. Namun, para analis memiliki pandangan yang sama bahwa skenario seperti itu akan sulit diterapkan. Bahkan jika ada terobosan dan kesepakatan tercapai, ada kemungkinan kecil itu akan berlaku mulai 1 Januari 2021, para ahli di Bloomberg memperingatkan.
Di awal Desember, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengklaim bahwa warga Inggris harus siap keluar dari UE tanpa kesepakatan. Dia mengakui bahwa kemungkinan kompromi pada masalah perdagangan antara Inggris dan UE mendekati nol karena Brussel tidak mau melunakkan pendiriannya.
Kepala negosiator Brexit, Michel Barnier, mengatakan bahwa dia dan mitranya dari Inggris, David Frost, terus maju dengan pembicaraan untuk mencapai persyaratan yang saling menguntungkan. Michel Barnier menunjukkan bahwa UE juga berusaha untuk mencapai kompromi, tetapi beberapa rintangan harus diselesaikan terlebih dahulu. Para ahli mengingatkan bahwa perikanan masih menjadi kendala yang signifikan.
Minggu lalu, dari 14 hingga 18 Desember, deputi Parlemen Eropa mengatakan mereka siap untuk berkumpul untuk pertemuan darurat jika kesepakatan perdagangan antara London dan Brussel diselesaikan hingga 20 Desember. Singkatnya, baik otoritas Inggris dan Uni Eropa berjuang untuk tujuan besar untuk menandatangani kesepakatan yang mengatur hubungan perdagangan lebih lanjut. Tanpa kesepakatan, hubungan perdagangan akan tunduk pada aturan WTO. Dengan kata lain, sebagian besar barang akan dikenakan tarif.
Diumumkan 23 December 2020
© InstaForex Group